• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:3 mins read
TRIBUNWOW.COM – Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil memberikan tanggapan soal banyaknya artis yang maju dalam Pemilu 2019 sebagai calon legislatif.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan ‘Dua Sisi’ yang diunggah akun YouTube Talkshow tvOne, Rabu (18/7/2018), Fadli menyampaikan jika dirinya tidak mempermasalahkan artis yang maju caleg.

“Saya tidak menolak artis, olahragawan profesi lainnya jadi caleg, silakan saja. Itu hak politik warga negara sepanjang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang sudah ada,” kata Fadli.

Berdasarkan UU 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Fadli menyebut jika partai politik harus melakukan seleksi dengan cara yang demokratis dan terbuka.

“Proses pencalonan legislatif tidak bisa sembarangan saja. Ada mekanisme demokrasi internal partai yang harus diperhatikan, agar tugas parpol bisa terwakili di lembaga perwakilan. Itu bukan hal yang instan,” ujar Fadli.

Menurutnya, caleg yang berasal dari kalangan artis sebaiknya telah menjadi anggota atau pengurus partai dalam kurun waktu tertentu.

Di sisi lain, Fadli tidak menampik jika artis punya faktor penting dalam mendulang suara saat pemilu nanti.

“Sebagai basis untuk mendulang suara tentu saja iya. Sistem pemilihan kita menentukan pemenang dengan suara terbanyak, jadi partai mencari orang yang dikenal publik dan diharapkan menjadi vote gather kepada partai,” terang Fadli.

Kendati demikian, Fadli menegaskan jika popularitas tidak selalu sejalan dengan elektabilitas.

“Partai harus hati-hati betul, masyarakat sudah melihat bahwa proses pemilu tidak sesederhana itu saja. Tentu saja ada variabel lain yang dinilai masyarakat,” tandas Fadli.

Untuk itu, dirinya kembali kepada demokrasi internal partai yang sekarang ini dinilai masih lemah.

“Harus ada parimeter yang terukur, seperti seleksi demokratis dan terbuka, sehingga penjaringan yang lebih fair. Demokrasi internal partai kita jalan ditempat,” urai dia.

“Artis mau masuk silakan saja, tapi partai harus punya mekanisme yang demokratis tadi,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, sederet artis tercatat maju sebagai calon anggota legislatif dalam Pemilu 2019 mendatang.

Seperti Tina Toon yang maju dari PDIP, Giring Ganesha dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dirly Dave Sompie (Dirly Idol) dari Perindo, dan Jane Shalimar dari Demokrat.

Diketahui, Jane Shalimar sebelumnya juga termasuk tokoh yang pindah-pindah partai, seperti dari Demokrat (2009), Nasdem (2014), dan kini kembali ke Demokrat.

Sederet artis juga tercatat maju sebagai caleg dari partai Nasdem.

Ada puluhan artis yang maju dari partai biru tersebut, seperti Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Wanda Hamidah, Krisna Mukti, Ferly Putra, Sahrul Gunawan, Olla Ramlan, hingga Manohara.

Dikutip dari Kompas.com, Nasdem membantah jika pihaknya hanya mengusung tokoh karena popularitas.

Menurut Sekjen Nasdem, Johny G Plate, pihaknya juga melihat dari kompetensi, hingga integritas para calon.

“Makanya kami memilih banyak figur yang memenuhi syarat tadi. Kompetensinya, integritasnya, itu penting untuk politik dan terakhir itu elektabilitasnya bagus. Jangan dua-duanya bagus, elektabilitasnya enggak ada dan enggak terpilih, nanti sayang,” kata Johny.

Sumber: http://wow.tribunnews.com/2018/07/20/banyak-artis-nyaleg-perludem-mekanisme-demokrasi-internal-partai-kita-jalan-di-tempat?page=all.