• Post author:
  • Post published:April 21, 2017
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

JAKARTA, suaramerdeka.com – Terjadinya aksi pembagian paket sembako secara terbuka dan masif menjelang hari H pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dinilai Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini sebagai suatu hal yang memprihatinkan. Hal ini karena menjadi bukti bahwa begitu rendahnya penghormatan aturan dan etika politik disaat Pilkada.

“Jelas itu melanggar aturan, itu bisa dikategorikan politik uang. Tapi kok ya dilakukan secara terbuka, sehingga bisa di foto dan di video kan. Ini jelas menunjukkan rendahnya penghormatan terhadap aturan dan etika politik. Ini jelas fakta yang memprihatinkan dalam upaya pembangunan demokrasi kita,” kata Titi usai menjadi narasumber diskusi di Pressroom DPR, sore ini.

Disisi lain dia juga menyoroti adanya penindakan terhadap upaya bagi-bagi yang tidak menyeluruh. Dalam arti ada yang ditindak dan ada yang dibiarkan saja. Hal ini jelas menimbulkan ketidakpastian hukum, yang bisa berpotensi menimbulkan kericuhan dalam sebuah Pilkada. Maka Titi menegaskan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap para pelanggar aturan dalam Pilkada. Selain itu juga perlu adanya aturan yang tegas, yang melarang pemberian dalam bentuk apa pun saat kampanye, sehingga bisa menutup celah terjadinya politik uang.

Perludem menurut dia telah mengkritisi UU Nomor 10 tahun 2016 yang dalam penjelasannya menyatakan perbuatan memberikan uang kepada pemilih dengan alasan untuk makan, transportasi dan hadiah dapat ditolerir, justru dapat memutihkan para pelakunya dari sanksi berat politik uang. (Hartono Harimurti/SM Network)

Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/bagi-bagi-paket-sembako-terang-terangan/