JAKARTA – Presidential Threshold 0% dapat membuat banyak calon presiden bermunculan. Hal itu diyakini dapat memberikan pilihan kepada masyarakat untuk memilih pemimpinnya.
“Apa yang salah dengan jumlah presiden yang banyak, bukankah itu memberikan pilihan yang semakin banyak juga kepada masyarakat. Biarkan masyarakat yang memilih,” kata Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil di diskusi Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (3/6/2017).
Menurut Fadli, tidak mungkin capres yang muncul di Pemilu 2019 itu akan banyak. Perkiraan Fadli, sekira 15 capres yang akan muncul di pemilu 2019. Sehingga hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, praktek koalisi partai politik dipastikan bakal terjadi pada Pemilu 2019.
“Tidak mungkin terlalu banyak, maksimal 15 capres. Tapi Praktek koalisi politik nanti pasti akan mengerucut,” tuturnya.
Untuk itu, ia tak sependapat apabila pemberlakuan Presidential Threshold atau ambang batas presidensial diberlakukan pada Pemilu 2019.
“Konsekuensi dari Pemilu serentak adalah sebab yang tidak bisa diperdebatkan lagi. Sehingga dengan adanya pemilu serentak maka secara otomatis semua partai politik peserta pemilu bisa mengajukan pasangan calon presiden,” pungkasnya.
(wal)