• Post author:
  • Post published:January 19, 2018
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

RMOL. Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyebut banyak masyarakat enggan mengikuti pilkada saat hanya terdapat satu pasangan calon.

“Selama ini, dari hasil kami turun lapangan, mereka jadi enggan menggunakan hak pilih karena tidak tersedia banyak alternatif,” papar Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/1).

Dia menjelaskan, kurangnya minat masyarakat memberikan suaranya juga disebabkan banyak yang pesimis dan berpikir bahwa calon tunggal sudah pasti akan menang.

“Padahal belum tentu. Memang kita tidak punya alternatif calon, tapi kita masih bisa membuat perbedaan,” kata Titi.

Menurutnya, sikap masyarakat terhadap fenomena calon tunggal dalam sebuah ajang pilkada sebenarnya karena belum paham adanya kotak kosong atau kolom kosong yang dapat dicoblos dan merupakan suara sah juga.

“Jadi, meskipun calon tunggal, bukan berarti tidak ada kompetisi di pilkada. Tetap ada kompetisi yakni melawan kotak kosong. Calon tunggal tidak otomatis menang,” jelas Titi.

Untuk itu, Perludem berharap makin banyak masyarakat yang mengetahui fungsi kolom kosong dalam surat suara, sehingga angka partisipasi pilkada di daerah tetap tinggi.

“Jangan kemudian hak pilih kita hilang karena tidak mau datang, hanya karena calonnya tunggal,” demikian Titi. [wah]

Sumber: http://politik.rmol.co/read/2018/01/18/322962/Masyarakat-Enggan-Ikut-Pilkada-Kalau-Calonnya-Tunggal-