• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

INDOPOS.CO.ID – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilihan Umum dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini minta seluruh pihak tak memandang sebelah mata kasus di Kabupaten Garut.

Kasus yang dimaksud yakni, penangkapan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Garut, yang diduga terlibat kasus suap atau gratifikasi, Minggu (24/2).

Sebab dikatakannya, demokrasi Indonesia berada dalam kondisi yang sangat baik di tataran regional Asia maupun di tataran global berdasarkan Global State of Democracy (GSoD) yang dikeluarkan International IDEA, indeks demokrasi Indonesia berada di atas rata-rata dunia.

Salah satunya terkait dengan penilaian pada aspek Clean Election yang cukup tinggi, yaitu 0,73 poin di atas rata-rata regional (0,51 poin) dan di atas rata-rata global (0,59 poin).

“Kasus yang menimpa oknum penyelenggara pemilu di Kabupaten Garut dapat menurunkan citra baik pemilu Indonesia di mata dunia. Itu bisa mengancam kesehatan demokrasi kita. Kasus ini harus diungkap dan pelakunya ditindak tegas,” ungkapnya, Minggu (25/2).

Pihaknya juga meminta adanya dukungan penuh kepada seluruh elemen masyarakat, terutama kepada champion-champion di institusi penyelenggara untuk melaporkan segala bentuk pelanggaran kepada aparat penegak hukum.

“Masyarakat penting juga mengawasi calon kepala daerah dan tim suksesnya, partai politik pendukung kepala daerah, serta setiap pihak yang berkepentingan dengan pilkada. Tanpa dukungan dan partisipasi dari masyarakat, kejahatan pemilu sulit untuk diungkap dan akan berdampak buruk terhadap demokrasi elektoral kita,” ujarnya. (sam)

Sumber: https://www.indopos.co.id/read/2018/02/25/128761/perludem-minta-pemerintah-fokus-kasus-di-garu