• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perludem (Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi) sampaikan inidikasi libur panjang saat masa pencoblosan merupakan indikasi alasan pemilih untuk golput (golongan putih).

Ditektur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menjelaskan bahwa dengan kondisi semacam itu berdampak terhadap minat masyarakat yang tidak tertarik pada politik (apolitis) untuk berpartisipasi dalam Pemilu.

Menurutnya, masyarakat akan lebih senang memanfaatkan waktu untuk berlibur atau menuntaskan pekerjaan sebelum datangnya “long weekend”.

“Harus hati-hati karena 17 April atmosfir liburan panjang, weekend, dan 19 April adalah peringatan wafatnya Isa Almasih,” ucap Titi dalam acara diskusi bertajuk Caleg Perempuan, Disabilitas, dan Masyarakat Adat Sebagai Alternatif Untuk Tak Golput di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2019).

“Jadi kalau tidak hati-hati, Rabu libur karena hari yang diliburkan, Kamis kejepit, Jumat libur, Sabtu libur, Minggu libur,” tambahnya.

Oleh sebab itu, Titi mendorong agar publikasi Pemilu 2019 lebih ditekankan untuk menarik minat masyarakat. Bukan justru memberikan kesan bahwa Pemilu tahun ini gaduh dan cenderung memberikan narasi negatif.

“Golput apolitis dan pragmatis ini yang memang pendekatannya kita harus antisipasi dari sekarang. Kalau mereka sudah melihat, “ah ruang publik kita saling caci maki,’ dan lain sebagainya, akan jauh lagi (minatnya) karena ada waktu kesempatan liburan panjang,” ungkap Titi.

Perhelatan Pemilu 2019 pada 17 April mendatang, akan dijadikan hari libur nasional oleh pemerintah. Namun, hal tersebut dinilai Perludem dapat menimbulkan indikasi golput mengingat tanggal 19 April 2019 sebagai hari libur. (*)

Sumber: https://www.timesindonesia.co.id/read/199212/20190203/215754/perludem-libur-panjang-jelang-pemilu-jadi-alasan-pemilih-untuk-golput/