• Post author:
  • Post category:Siaran Pers
  • Reading time:4 mins read

Siaran Pers

“Perludem Selenggarakan Sesi Diskusi Pemilu Terbuka di OGP Global Summit Kanada”

Jakarta, 26 Mei 2019

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)

 

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) bersama International Institute for Democracy and Electoral Assistance (International IDEA) terpilih untuk mengelola sesi diskusi bertema “Mengambil Manfaat dari Pemerintahan Terbuka” yang akan digelar di Shaw Center, Ottawa, Ontario, Kanada, pada 30 Mei 2019 mendatang.

Diskusi ini adalah salah satu sesi dalam tema prioritas “Partisipasi,” satu diantara tema yang diusung Open Government Partnership (OGP) Global Summit 2019. Sesi ini mendiskusikan inovasi-inovasi kolaboratif—antara pemerintah, partai politik, organisasi masyarakat sipil, dan entitas bisnis—yang mampu meningkatkan partisipasi politik masyarakat luas dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan.

Dalam diskusi ini, Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perludem, akan membagi cerita tentang inisiatif API (Application Programming Interface) Pemilu, sebuah platform yang menyediakan data-data pemilu dalam format data terbuka. Dalam format data terbuka, para IT Programmer dan web developer dapat lebih bebas dan mudah menggunakannya untuk membuat berbagai aplikasi alat bantu sosialisasi kepemiluan berbasis platform sistem operasi Android, iOS, Windows, atau website.

API Pemilu ini juga menjadi bahan baku dari platform berbasis web http://pintarmemilih.id yang dikelola Perludem atas dukungan Google Indonesia untuk kepentingan sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2019. Dalam konteks Pemilu Indonesia, pemilu serentak sehari terbesar dan terumit di dunia, kehadiran http://pintarmemilih.id dapat membantu pemilih dengan menyediakan bekal informasi memadai tentang teknis pemilu dan riwayat hidup calon anggota legislatif. Platform ini telah membantu penyajian info-info pemilu 2019 (yang di antaranya terdiri atas hampir 250.000 kandidat yang memperebutkan dua puluh ribuan kursi di dua ribuan daerah pemilihan) dalam format yang lebih sederhana dan interaktif sehingga lebih memudahkan pemilih mengenali para kontestan yang ada.

“Platform-platform keterbukaan pemilu telah menumbuhkan partisipasi luas masyarakat untuk terlibat lebih bermakna dalam pemilu. Adopsi prinsip dan misi Open Government Partnership (OGP) dalam proses elektoral penting untuk membangun dan mengelola kepercayaan dari publik. Kepercayaan publik adalah salah satu kunci mewujudkan demokrasi yang partisipatif. Kami berharap API Pemilu ataupun inisiatif-inisiatif serupa bisa terus berlanjut,” kata Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perludem (26/5).

Selain Perludem, hadir Arif Rahman Hakim, Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan berbagi tentang inovasi KPU yang mempelopori pembukaan berbagai macam data tahapan pemilu. Data tersebut di antaranya adalah data pemilih, data pencalonan, data partai politik, serta tabulasi penghitungan dan rekapitulasi suara.

Partisipasi masyarakat yang tumbuh baik di pemilu ini perlu berlanjut setelah para kandidat terpilih. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena seringkali keterlibatan tersebut terputus setelah kandidat terpilih dan pemilu usai (broken linkage). Warga seringkali memercayakan aspirasinya begitu saja pada kerja-kerja kandidat terpilih. Sementara kandidat terpilih tak lagi melibatkan warga seintens saat berkepentingan meraup suara dalam pemilu.

Rumbidzai Kandawasvika-Nhundu, Kepala Program Partisipasi Politik dan Representasi International IDEA, dan Julia Keutgen, Senior Transparency Advisor, Westminster Foundation for Democracy akan berbagi mengenai bagaimana partai politik bergumul dengan teknologi baru untuk menjangkau warga serta inovasi seperti apa yang bisa diintervensi dalam perbaikan sistem kepartaian yang mampu menyelesaikan kerenggangan relasi partai politik, parlemen, dan warga.

Simon Berger, Legal Officer of High Authority for Transparency in Public Life (HATVP), organisasi masyarakat sipil berbasis di Perancis akan berbicara dari sisi keterbukaan sektor publik. HATVP menggunakan strategi data terbuka dan melibatkan anak muda dalam mengelola data asset and interest declarations of high-level public officials serta lobbying register.

Dari sisi relasi pemerintah dengan warga, Carolina Better, Senior Associate Ideas42 akan membagi hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan ilmu perilaku yang menginvestigasi faktor-faktor yang memengaruhi respon pemerintah terhadap komplain warga melalui platform digital.

Melalui diskusi ini, inisiatif baik dari Indonesia diharapkan mendapat perhatian komunitas global. Indonesia diharapkan tetap menjadi champion dalam menyebarkan nilai dan praktik keterbukaan pemerintah dengan landasan kemitraan yang inklusif dan kolaboratif.

Partisipasi yang muncul dari kolaborasi dan keterbukaan pemerintah ini diyakini mampu memperkuat kualitas demokrasi ke depan.

Narahubung:
Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perludem (+62811822279)
Maharddhika, Peneliti Perludem (+6281310489942)