Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai persiapan pembukaan tahapan Pilkada serentak yang dimulai Senin (15/6/2020) besok belum maksimal. Bahkan persiapannya masih sangat rendah bila harus sesuai dengan protokol kesehatan.
“Bisa disimpulkan pelaksanaan tahapan pilkada lanjutan yang akan berlangsung 15 Juni belum sepenuhnya siap,” kata Titi di Jakarta, Minggu (14/6/2020).
Ia menjelaskan ketidaksiapan bisa dilihat dari belum disahkannya pengaturan tata kelola pilkada yang sejalan dengan protokol penanganan Covid-19. Kemudian masalah anggaran yang belum sepenuhnya cair di tiap daerah. Apalagi tambahan anggaran untuk penyediaan perlengkapan kesehatan yang sesuai protokol kesehatan Covid 19.
“Anggaran dan mekanisme pengadaan untuk kebutuhan pelaksanaan pilkada dengan protokol kesehatan belum tuntas. Merujuk pada apa dan bagaimana dilakukannya, apakah refocusing dan realokasi? Terus sudah selesai dilakukan atau belum? Tidak banyak perkembangan yang meyakinkah bahwa semuanya sudah terang benderang di lapangan,” jelas Titi.
Dia melihat pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) juga belum tersedia untuk keperluan pelaksanaan pilkada berbasis protokol penanganan Covid-19. Hal ini bisa berdampak para petugas di daerah yang bekerja dengan standar yang tidak sama dan sangat bergantung pada pendekatan masing-masing daerah. Praktik tersebut tidak sejalan dengan konsep keserentakan pilkada yang dianut bangsa ini.
“Mestinya ditopang oleh keserentakan aturan dan praktik teknis yang berlaku,” tegas Titi.
Dia mengingatkan kondisi belum tersedianya APD membuat penyelenggaraan pilkada dilakukan tidak sesuai dengan protokol penangaan Covid-19 sebagaimana diminta Gigus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Situasi ini bisa mengancam keselamatan dan kesehatan para petugas yang bekerja di lapangan. Selain itu bukan tidak mungkin bisa memicu para petugas dan pemilih terpapar Covid-19.