• Post author:
  • Post published:March 8, 2022
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

Merdeka.com – Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebut, strategi paling populer yang digunakan untuk pemimpin politik tetap berkuasa adalah dengan menunda pemilu. Menurutnya, menunda pemilu lebih berbahaya dari narasi presiden 3 periode.

“Ternyata penundaan pemilu adalah strategi yang digunakan untuk menerabas masa jabatan sehingga yang saya anggap itu lebih berbahaya dari narasi presiden 3 periode,” katanya dalam diskusi ‘kata pakar bila pemilu ditunda’, Minggu (6/3).

Alasannya, Titi mengilustrasikan, presiden 3 periode masih mempertaruhkan peluang dia untuk bisa menjabat di periode ketiga. Dia harus berkeringat untuk menang di pemilu.

“Presiden 3 periode sama sama berbahaya karena pengingkaran terhadap konstitusionalisme demokrasi, tapi presiden 3 periode masih mempertaruhkan peluang dia untuk bisa menjabat di periode ketiga,” ucapnya.

“Jadi menerabas pembatasan jabatan melalui ikut pemilu, ikut pemilu dia bisa kalah bisa menang, tapi dia harus berkeringat untuk ikut pemilu, sehingga dia bisa punya masa jabatan lebih panjang,” sambungnya.

Sedangkan, bila dilakukan penundaan pemilu bahkan sampai 2 tahun, maka presiden akan menerima masa jabatan tanpa harus ikut pemilu atau tanpa mendapatkan legitimasi rakyat secara langsung.

Titi berujar, tindakan itu sebagai karpet merah untuk menambah masa jabatan presiden dengan menerabas masa jabatan tanpa harus berkeringat mengikuti pemilu.

“Sehingga dia menjadi sesuatu yang lebih berbahaya dibanding presiden 3 periode sekalipun,” ucap Titi.

Meski begitu, bagi Titi, presiden 3 periode ataupun penundaan pemilu dua duanya harus ditolak.

“Di penghujung 2021, hampir tidak ada negara lain yang menunda pemilu karena pandemi, apalagi pemilu kita masih di 2024,” tandas Titi.

 

Artikel ini telah tayang di Merdeka.com dengan judul “Perludem: Penundaan Pemilu Lebih Berbahaya dari Narasi Presiden 3 Periode”, https://www.merdeka.com/politik/perludem-penundaan-pemilu-lebih-berbahaya-dari-narasi-presiden-3-periode.html