• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

WAKIL Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang menyebut menerima informasi tentang Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tengah menyurati KBRI di beberapa negara Eropa untuk tujuan kunjungan kerja (kunker) dalam rangka fungsi pengawasan.

Junimart pun mempertanyakan maksud dan urgensi yang dilakukan KPU RI.

Menanggapi itu, Manajer Program Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menuturkan tidak ada urgensinya Komisioner KPU plesiran ke luar negeri.

“Seharusnya nih sama sekali tidak ada yang urgensi untuk KPU lagi keluar negeri,” papar Fadli kepada Media Indonesia, Rabu (10/7).

“Untuk apa ada kunjungan ke luar negeri sementara ini ada pilkada di depan mata,” tambahnya.

Fadli menuturkan selain menjadi isu efektivitas, adanya keinginan KPU untuk plesiran ke luar negeri juga bentuk pemborosan.

“Semestinya anggota komisioner KPU agak tahu malu menurut saya, komisioner yang selalu plesir ke luar negeri, entah itu pemborosan uang negara,” tandas Fadli.

Adapun Junimart menerangkan KBRI yang dikontak oleh KPU, seperti di Inggris hingga Italia, dan beberapa negara di Eropa.

“Italia bahkan sudah keburu diterima. Dan beberapa teman juga udah ketemu-ketemu, mereka (KPU) mau ngapain, belanja online?,” ucap Junimart.

Junimart pun menegaskan bahwa KPU perlu diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Makanya kita sampaikan KPU perlu diawasi, BPK segera audit KPU,” tandasnya.

 

 

Artikel ini telah tayang di Mediaindonesia.com dengan judul “Rencana Plesiran KPU ke Luar Negeri, Perludem: Semestinya Komisioner KPU Tahu Malu”, https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/684098/rencana-plesiran-kpu-ke-luar-negeri-perludem-semestinya-komisioner-kpu-tahu-malu