• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

JAKARTA – Modus politik uang atau money politics ternyata telah berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Hal ini diungkap oleh Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati.

Menurut Khoirunnisa, perkembangan teknologi kini memungkinkan apa yang disebut sebagai dengan modus politik uang pasca bayar. Modus politik uang ini bisa dilakukan dengan kamera ponsel pada saat pencoblosan.

Khoirunnisa menjelaskan, pada modus politik uang terdahulu, broker akan memberikan uang kepada orang-orang untuk mencoblos calon tertentu, tanpa bisa mendapatkan bukti penerima uang benar-benar mencoblos calon yang diminta. Namun, dengan kehadiran kamera berponsel, broker kini bisa meminta bukti pencoblosan terlebih dahulu sebelum memberikan uang.

Ini menjadi salah satu alasan para pemilih dilarang mengambil foto atau merekam video saat mereka mencoblos kertas suara di tempat pemungutan suara (TPS).

“Potensi lainnya adalah politik uang pasca bayar jadi kita milih dulu, kita tunjukkan buktinya sebelum dibayar. Makanya dilarang merekam atau memfoto saat kita memilih di TPS,” kata Khoirunnisa saat live streaming program Dengar Bersama, Coblos & Opini Demokrasi (Debar COD) Okezone dan Trijaya FM, Rabu (14/2/2024).

Modus politik uang lainnya adalah dengan menggunakan uang elektronik alih-alih uang tunai. Namun, menurut Khoirunnisa cara ini relatif jarang digunakan, selain karena broker lebih mudah membagi uang tunai, transaksi dengan uang elektronik dapat dengan mudah dilacak.

 

Artikel ini telah tayang di Okezone.com dengan judul “Direktur Perludem Ungkap Modus Baru Politik Uang, Ada Skema Pasca Bayar”, https://nasional.okezone.com/read/2024/02/14/337/2970287/direktur-perludem-ungkap-modus-baru-politik-uang-ada-skema-pasca-bayar